Wednesday, November 25, 2009

Breakfast @ Kafe Kalosi


Tepat seminggu atau sarapan ke-8 di Kafe Kalosi Lantai 3 Hotel Santika Makassar. Dari kamar 508 saya setiap hari meluncur sendirian ke tempat breakfast tamu menginap Hotel berbintang 3 ini. “Tuan Rumah” selalu menolak jika diajak atau ditawarkan breakfast di kafe tersebut. Entah “paranoid” atau memang nggak terbiasa breakfast itu bukan urusan saya ;-p Yang jelas saya selalu mengingatkannya untuk breakfast dan hari Minggu saya meminta salah satu waitress untuk mengantar makanan ke kamar-nya.


Penerima tamu berbaju Bodo sampai mengetahui nama saya, dikarenakan saya diminta mengisi angket dan menyerahkan kepadanya. Sejak itu saya dipanggil dengan embel-embel nama. Hari ke-6 saya sempat duduk breakfast bareng Laode, teman si “Tuan Rumah”. Hanya sebentar, Laode hanya minum Orange Juice dan beberapa roti/kue. Sedangkan saya sempat memesan beberapa makanan.
Setelah diamati, setiap hari makanan breakfast yang tersedia di Kafe Kalosi senantiasa berganti. Nasi-nya berganti antara Nasi Goreng (dengan berbagai variasi), Nasi Goreng Vegie, Nasi Goreng Curry, dll. Demikian pula dengan Bihun Goreng, Kwetiau Goreng atau Mie Goreng. Ayam juga diolah dengan beragam bumbu.
Tentunya saya mencoba ‘Coto Makassar’ di hari ke-2. Racikan daging dan ati sapi. Kata istrinya Bu Rahman sih rasa ‘Coto Makassar’ di hotel tentu berbeda dengan “yang asli”-nya, tetapi persepsi saya ‘Coto Makassar’ itu penuh dengan jeroan, jadi saya tidak berminat untuk mencoba “aslinya”.Yang di hotel-pun saya sudah wanti – wanti ke chef-nya agar hanya memberi daging dan hati sapi, tanpa jerohan lainnya. Kalau tidak salah saya ditawarkan jantung pula.
Ada menu khas daerah Sulawesi Selatan lain di Kafe Kalosi yang saya coba, yakni Barobbo yang menurut ‘juru racik’-nya merupakan makanan khas Palopo. Saat diperinci bahan-bahannya saya langsung oke! Dalam bahan untuk membuatnya nggak ada ‘pantangan’ untuk saya makan.
Tiba saat-nya menyantap Bubur Manado. Saya sempat 2x memesan Bubur Manado. Itu-pun setelah yakin dengan bahan yang mereka pakai, dengan pesan kepada juru masaknya,”Tolong sayur-nya sedikit aja yaaa…”. Setelah mencoba…ternyata segar juga Bubur Manado. Hahaha…baru ngerti nih! Secara daku suka masakan Manado sejak dulu, tapi semenjak rumah makan Manado langganan saya tutup, jadi saya sampai lamaaaa,bertahun-tahun tidak pernah makan masakan Manado. Soalnya harus “selektif” kalau makan masakan Manado di sembarang tempat. Hingga akhirnya tahun ini saya kembali gemar menyantap masakan Manado karena “pengaruh” Mr.Di yang beberapa tahun kerja di Manado. Sedangkan buburnya baru saja saya coba. Hhmmmm…tapi sepertinya masih sedapan bikinan istri kesekiannya anak pejabat tinggi Negara ini deh. Hihihi…udah ah,gak usah ngomongin orang!
Makanan khas daerah lainnya yang saya nikmati di Kafe Kalosi ini adalah : Nasi Bogana, Nasi Langi Jogjakarta dan....hmmm apa lagi ya? Pisang goreng juga gituh....
Saya sangat menikmati 9x breakfast di Hotel Santika Makassar ini....”kasihan” juga deh si “Tuan Rumah” ( Ardian Yunianto )yang entah mengapa gak mau breakfast di kafe langsung...itu yang dia mau sih!

Wednesday, November 11, 2009

KosiCozy Karebosi Food Station , Makassar


Sejak hari Sabtu saya sudah melihat billboard KosiCozy Food Station di Jalan A.Yani Makassar. Jika kita melintas di jalan depannya tak tampak bangunan pertokoan/mall. Hanya tampak lapangan Karebosi yang dikelilingi oleh seng pembatas jalan – tanda masih ada pembangunan pada bangunan tersebut. Mr Ardian Yunianto bilang menurut informasi dibawah lapangan tersebut ada mall-nya.Btw disekitar sini Mbak Rita dilahirkan,kata Mbak Rita,beliau lahir disekitar Karebosi ;-D
Penasaran juga nih, mumpung berada di Makassar dan sekalian ke Lion Air Office (untuk mengurus tiket ke Jakarta) yang terletak diseberangnya saya langsung meluncur ke mall bawah tanah – sambil menanti listrik Lion Air Office menyala. Masuk-lah saya dari salah satu pintu Karabosi Link, The Business Hub of Makassar. Langsung menuju KosiCozy Food Station. Begitu masuk disisi kiri tampak beberapa banner dan meja kasir ala resepsionist. Ternyata system yang digunakan oleh KosiCozy Food Station adalah beli makanan di setiap counter dengan menggunakan kartu isi ulang. KCFC merupakan tempat makan (jenis food court) perrtama di Makassar yang pembayarannya menggunakan prepaid card. Konsep seperti ini sudah kerap kali ada di Jakarta, seperti di Senayan City atau di beberapa mall di Kelapa Gading. Bedanya di KCFC konsumen wajib memberikan jaminan uang kartu ke kasir sebesar @ Rp 15.000 ,-. Buat saya sih agak memberatkan karena saya nggak berdomisili di Makassar dan koleksi pernak-pernik dari tempat yang pernah saya kunjungi. Pernak-perniknya termasuk kartu tersebut. Kenapa nggak dibuat persyaratan bebas uang kartu untuk pembelian minimal Rp 50.000,-??? Dan dana yang tersimpan di kartu berlaku selama 3 bulan, berarti sebelum Februari 2010 saya harus balik ke Makassar….hehehe…untuk ngabisin dana pada kartu.
Ketika saya kesana waktu menunjukkan pukul 2 siang. Tidak terlalu ramai. Counter yang terdapat di KCFC antara lain : Singapore Taste, Indonesia & Seafood, Chinese food, makanan Peranakan, Malaysia & Thai Food, Juice & Drink, serta diantara itu semua terdapat TEXAS Fried Chicken yang sepertinya merupakan satu-satunya stand yang dapat menggunakan uang cash. Saya-pun membeli Ice Lemon Tea dengan Rp 7000 ,- pakai kartu bayar dan Rp 1500,- cash. Dicampur sambil menghabiskan dana di kartu yang sudah terbeli.
Counter makanan tersebut tidak menjual minuman, selain Texas. Counter ‘Juice & Drink’ menyediakan khusus beverage, serta ada pula counter dessert di pojokan. Untuk makanan kali ini saya mencoba dari counter Singapore, Prawn Noodle (tanpa Kang Kung). Sayang banget, counter ini tidak menyediakan Laksa Prawn Singapore. Terus terang, mereka mengolah masakannya “kurang berani” terhadap bumbu, padahal aneka bumbu telah mereka ‘cemplungkan’ ke dalam masakan.

Begitu makanan habis, saya melenggang ke Texas dan membeli Ice Lemon Tea yang saya katakan sebelumnya. Tak lama karena saya harus mengecek kantor Lion Air yang tadi mati listriknya….
*Foto koleksi Anna R.Nawaning S

Thursday, November 5, 2009

Breakfast @ Hotel Santika Makassar


Breakfast hari ke-2 di Makassar. Kalau kemarin saya breakfast minta diantar ke kamar, maka kali ini saya langsung ke lantai 3 (Kafe Kalosi) Hotel Santika Makassar. Pertama saya langsung menuju ke meja pembuat Omelet. Minta telor acak-acak dicampur keju and jamur. Mbak yang masak-nya sempat melongo dulu dan meyakinkan diri dengan bertanya,”Omelet?” (Ya eyalah,Mbak…mosoq saya pesan Serabi disini sih?!)
Sambil menanti si ‘telor acak acak’ saya menuju ke buffet. Ambil Nasi Goreng, Su’un Goreng, en Ikan Goreng…dah enough!
Cari tempat duduk di pojokan dan memandang ke jalan…Saat menikmati breakfast kok sempat-sempatnya handphone bunyi mulu! Oh ya, setelah memilih meja saya langsung ke menu traditional daerahnya. Ingat tulisan-nya Hermawan Kartajaya di blog beliau, yang judulnya : Nasi Ayam dan Tahu Gimbal di Santika Premiere Semarang.
Pesan ‘Coto Makassar’ en selain itu ada juga menu traditional khas daerah tersebut plus Bubur Manado. Sebenarnya pengen juga nyicip Bubur Manado, tetapi …nanti-nanti aja deh, selain khawatir kekenyangan dan justru gak bisa menikmati – sekarang khan lagi di Makassar, bukan di Manado. Nanti aja nyoba-nya, andai masih bisa tertampung.
Minuman yang saya ambil kali ini adalah Fresh Milk dan Orange Juice. Sedangkan Teh Hangat dibawakan langsung oleh waitress-nya yang dengan pede-nya memberikan saya minuman tersebut. Emang-nya gak ada tampang apa kalau saya doyan banget yang namanya kopi!?

Ini tempat pas banget tempat yang saya ambil pas breakfast pagi ini.Kenapa saya bisa breakfast di sini gak perlu diperjelas ya,krn orangnya gak mau diekspos ;-p