Monday, December 29, 2008

Sukoharjo Lounge Hotel Sahid Jakarta

Tengah malam daku ke Hotel Sahid Jakarta untuk....breakfast. Loh kok malem? Iya, “panggilannya” malam en mendadak. Jadi walaupun di kamar hotel daku sama sekali nggak tidur! Jam 6 pagi daku en Om Ardian Yunianto yang lagi tugas di Jakarta (dari Jepara en Semarang, tapi basecamp-nya sekarang di Surabaya) breakfast di Sukoharjo Resto yang terletak di Hotel Sahid ini. Daku mah sebenarnya udah nggak asing lagi dengan hotel yang satu ini berikut group-nya.

Cuma herannya, pelayanan agak lambat deh. En “tukang goreng” scramble egg-nya juga ntah kemana. Pesan telor yang diacak-acak, eh jadinya malah telor dadar “biasa” gitu deh. Menunya sih standard American Buffet gitu deh.

Tanggal 2 December 2008 Om Ardian gak ikutan breakfast, dia tetap di kamar. So daku ngeloyor aja ke resto sendirian, karena datangnya lebih siang dari kemarin, jadinya resto sudah ramaaaiii banget. Nyaris gak kebagian tempat. Untungnya makannya gak sampai berdiri seperti naik busway! Hari ini daku nggak seberapa banyak ngambil makanan, lagipula semalam aku tuh udah pesan makanan ‘roomservice’, Nasi Goreng Kampung yang selain ada ayam goreng, telor mata sapi plus sate ayam juga. Sampai paginya tersisa, Om Ardian cuma ngebayarin sekitar Rp 90 ribuan – gak ikutan makan. Hhmmm pantesan tuh orang hidupnya tulang doang...makan aja susah banget! Orang-orang tuh mau makan enak pada susah , eh dia mah malah susah banget disuruh makan!

Pagi ini daku minum juice Kiwi...juice berwarna hijau dari buah Kiwi, tentunya. Segaaaarr....

Nggak berlama-lama nongkrong di Sukoharjo Resto, selain karena meja yang aku tempati udah diantri sama 2 cowok, Om Aan juga udah nelpon ngasih instruksi supaya aku segera udahan.

Wednesday, December 17, 2008

Makan Gratis - Gratis Makan

HOT RAMEN DI MKG

Hari Senen dua minggu berturut-turut, tepatnya tanggal 17 dan 24 November 2008 Anna en Yuli memanfaatkan sms promo dari salah satu operator CDMA (Gak daku sebutin namanya ah,kecuali kalau dibayar lebih ;-p).

Makan gratis Extra Hot Ramen plus Ice Tea manis. Lantaran setiap Senin dilaksanakan promo tersebut, maksudnya sms berlaku setiap hari Senin, jadi resto ala Jepang (Gokana Teppan] tersebut penuuuh banget. Alhamdulillah tanggal 17 kami langsung masuk ke resto tersebut. Tetapi tanggal 24 antri sebentar, itu-pun lantaran Jeng Yuli yang baru sampai di MKG jam 8.30. Niaaatt bangeeeetzzz.....

Tanggal 17-nya Anna nikmatin banget rasa pedas Ramen alias mie Jepang tersebut. Pedas-nya pas di lidah. Ada potongan telor setengah,en taburan beef ala bulkoki yang sweet. Berhubung ini di Indonesia jadi taburan beef, kalau di Jepang atau di Singapore potongan daging atau kaldu-nya hampir dapat dipastikan mengandung babi.

Hartz Chicken Buffet – Pasar Festival

Masih memanfaatkan sms promo, kali ini buy 1 get 1 free (Food Only). Jum’at, 28 November (hari terakhir berlakunya sms promo) sengaja siangnya nggak makan apa-apa supaya laper en bisa makan sepuasnya di resto ini, tetapi nunggu Aldo yang hampir 1 jam terlambat jadinya Anna nunggu Aldo di Wendys. Biarpun cuma nunggu “pakai” Ice Lemon Tea tetap aja bikin perut jadi ‘kenyang fatamorgana’. Menjelang jam 18.00 Aldo baru nongol di Wendys en kita ngobrol sampai 1 jam-an di situh, padahal gak pesan apa-apa lagi, sekedar mau bikin perut lebih laper aja ;-D

Jam 19.00 baru deh kita melangkahkan kaki ke Hartz Chicken Buffet yang terletak di pojok bawah. Ternyata di dekat kasir ada beberapa orang yang antre untuk memanfaatkan promo tersebut. Kami bayar total Rp 90.000 incl. 2 drinks yang dapat di-refill (Sayangnya kami berdua cuma pesan air mineral!)

Peraturan untuk makan disana maksimum 2 jam benar-benar kami maksimalkan. Kami makan sampai resto tersebut tutup. Sebenarnya daku udah kenyang duluan, jadi makan nggak terlalu banyak – apalagi dengar confension Aldo yang menurut daku “bukan alumni Auckland” banget! Al, kalo loe gak tamat dari SD kampung sono mah alasan loe bisa gw terima dengan lapang dada! ;-p Pokoknya yang pasti daku sudah tidak melihat Aldo secara seutuhnya. Dia bukan cowok yang daku kenal 12 tahun yang lalu. Walaupun sikap dia memperlakukan daku masih sama seperti yang dulu. Masih mau “memaksa” makan makanan-ku yang nggak sanggup aku habisin, masih sharing dalam makan dan tidak akan membiarkan daku jalan pulang sendirian (apalagi di malam hari).*curhat colongan neh ;-p

Soup yang daku ambil malam itu Cream Chicken, karena Tom Yum Ayam-nya tinggal kuahnya aja. Sedangkan Aldo minta Mie Ayam yang sempat mau dibagi ke aku.The last Aldo juga mengambil beberapa Chicken Nugget yang lagi-lagi ditawarkan ke aku.

Sunday, December 14, 2008

COCA SUKI Gedung BRI, Jakarta


Akhirnya makan juga daku di resto yang satu gedung dengan Synergy Worldwide. Bolak balik sejak September 2007 di gedung ini tanpa makan di resto ini. 25 November 2008 daku kembali mengantar ibu arisan di Coca Suki (Since 1957). Bulan

lalu khan di Gang Gang Sulai, yang ceritanya ada disini. Semalam seusai makan ramen di daku en Yuli lihat Gang Gang Sulai di La Piazza disegel oleh Pemda DKI. Konon jaringan resto Korea ini menunggak pajak yang nilainya milyaran rupiah.

Daku en ibu datang saat peserta arisan lainnya sudah datang. Kali ini ada beberapa anak dari peserta arisan, jadi daku bisa ngegabung di meja peserta-peserta muda...ciiiiieee..yang ternyata salah satunya adalah istri dari Pak Aswin, penasehat IF yang setiap hari besar mengirim sms ke Anna. Anna pangling loh lihat istri Pak Aswin kali ini, padahal dulu pernah nganterin Anna dari Senayan City ke Pulomas bareng Pak Aswin dan Serena-nya. Waktu itu aku habis meeting di Urban Kitchen dengan beberapa pengurus.

Istri-nya Pak Aswin termasuk vegetarian , jadi klop banget deh duduk semeja dengan Anna. Daging-dagingan dan seafood langsung Anna lahap dari tempat tempatnya. Namanya ‘suki2an’ biasanya kita khan ‘masak’ ndiri. Kali ini kita rebus-rebusan. Ada udang rebus, wonton, somay, fishcake, jamur, dan lainnya. Selain itu kami dihidangkan mie goreng serta gorengan isi perut ikan campur kepiting. Dessert-nya kita dikasih cemilan Thailand, termasuk singkong manis gula santan yang ditaburin wijen.

Pulangnya kita dibawa’in masing – masing glass untuk juice bertuliskan Coca Suki dan kota-kota dimana cabangnya berada, glass lucu yang disalah satu sisinya ada ikan Koi. Awalnya Anna dan istrinya Pak Aswin heran. Terjawab deh keheranan Anna sejak awal melihat leaflet promo di meja kami yang tertuliskan ‘Sea Breeze’ Rp 35.000 ++ (incl glass). Daku pikir salah cetak, daku pikir benerannya (incl tax/per-glass)...tapi kenapa ada ++ ??? Akhirnya terjawab dengan membawa pulang gelas yang baru, mirip dengan glass yang dipakai kami minum ‘Sea Breeze’, minuman segar perpaduan juice dan pudding – ada biji selasih and gel yang krenyel-krenyel menyegarkan. Duuuhh...berasa anak TK yang baru pulang dari acara ulang tahun temannya deh daku...secara gitu bawa2 gift.

Monday, November 17, 2008

Makanan Sehat dan Bikin Awet Muda

Dua hari berturut – turut dateng ke acara kuliner yang topiknya ‘sehat dan awet muda’. Kesannya jadi ‘post power syndrome’ geneh, padahal daku khan tetap sehat dan seksi (diusia berapapun juga!). Bahkan dr.Deby Susanti Vinsky, narasumber di event yang aku kunjungi tanggal 07.11.08 di Mezzo Time Break Plaza Semanggi menyatakan bahwa usia baru boleh dikatakan tua adalah usia 80 – 89 tahun, sedangkan usia sebelum itu dikatakan sebagai usia mature atau matang! Alhamdulillah, daku masih okeh! Mendingan ‘matang’ daripada muda or tua, secara kalau buah tuh terlihat seksi dan ranum untuk disantap saat usia matang. Berarti usia start 30 tahunan gituh dah (bagi manusia)! Iiiih makin PD ajah nih daku ;-p
Acara tersebut diselenggarakan oleh Reader Digest Indonesia dan Soyjoy, thema : Rahasia Nutrisi Untuk Awet Muda. Dibahas pula tentang Soyjoy yang mengandung Isoflavon, nutrisi yang baik untuk kesehatan dan kecantikan. Peserta yang berjumlah 70 orang dibagikan goodiebag yang isinya diantaranya 2 Soyjoy.
Hari ini sih style makanku agak error, sore makan di Rice ‘n Nudles Arion Plaza pesan Nasi + Cakwe Udang Mayonaise. Saat talkshow makan cemilan Time Break yang dikasih, 4 ‘gorengan’ (mudah2an minyaknya organik!) and chicken garlic bread. Aku gak kebagian dessert pudding. Keluar dari talkshow aku en Yuli ke Foodcourt en daku makan Bakso Pukul Kota Malang plus take away Donner Kebab Paket Is A.
TALKSHOW Menguak Rahasia Bangsa Mediterania : Resep Sehat dan Awet Muda
Itu materi sekaligus peluncuran buku ‘Hidangan Favorit ala Mediterania’ di Blitz Megaplex Grand Indonesia tanggal 8 November 2008. Sebenarnya kalau mau datang tanpa undangan nggak masalah, tetapi beberapa teman (dan daku juga) agak “risih” kalau datang ke sebuah acara tanpa diundang secara resmi (kecuali kalau ngelayat or ngejenguk orang sakit). So daku coba kirim email ke penulisnya, Mbak Hartati Nurwijaya yang tinggal di Yunani. Beliau juga anggota milis FLP. Mbak Tati mempersilakan untuk minta undangannya ke Hikmah Publishing (ke Mbak Ditta Sekar), kata beliau minta aja undangan sebanyak2nya untuk teman2ku...hehehe...
Tapi memang undangan terbatas, cuma dapet 2 undangan – so yang dateng hanya aku, Yuli, Dian plus Dion-nya. Disana sih ketemu juga sama Yenny yang temennya emang kerja di Hikmah.
Pembicara : Edit Sumedi (Sekjen DPP Persatuan Ahli Gizi Indonesia), Andang Gunawan (Founder Food Combining) and Kintan Umari, mantan model Indonesia. Pastinya juga Mbak Hartati yang datang jauh dari Yunani.
Setelah membolak balik buku Hidangan Favorit ala Mediterania ada 2 resep yang sangat mudah dikerjakan. Seancur2nya orang masak, pasti bisa masak 2 makanan ini, yalni : Horiatiki Salata (Salad Yunani) yang siang itu juga dipraktekkan oleh Mbak Tatik. Pakai keju Feta..ini kejau khan emang lagi daku cari-cari sejak beberapa minggu lalu untuk masak menu Yunani juga.
Menu kedua yang sangat mudah adalah : Huevas ala Gallega, saladnya orang Spanyol. Bagi yang bisanya cuma ngerebus telor pasti jadi jago bikin nih makanan deh ;-D
Kalau diperhatikan makanan Mediterania nggak sulit dimasaknya. Ribetan masakan Indonesia , tapi itu jadi kelebihan bangsa Indonesia juga seh.
Rahasia asyik masakan Mediterania adalah Minyak dan Buah Zaitun,,, hampir sama dengan makanan Timur Tengah. Tetapi memasak makanan Indonesia dengan minyak zaitun dan buah zaitun kenapa nggak aku lakukan dari sekarang yaaa??? Beli minyak Zaitun aaaahh....semenjak pulang dari Arab daku kok gak pernah beli minyak zaitun yak? ;-D

Monday, November 3, 2008

RM Apung & Kolam Pancing KAMPUNG LAUT, Semarang

Asyik nih, sekarang Semarang punya tempat tongkrongan yang dapat dinikmati bagi keluarga atau beserta teman – teman. Dari gathering sampai pernikahan bisa diselenggarakan di sini.

Nama-nya : Rumah Makan Apung & Kolam Pancing KAMPUNG LAUT. Letaknya di Kompleks Puri Maerokoco – PRPP Semarang , Jawa Tengah.

Menu seafood-nya lengkap...kap...kap....asalkan kita gak pesan Lumba Lumba Saos Padang atau Putri Duyung Sambel Kecap yaa ;-p

Tanggal 5 October 2008 merupakan kunjungan kedua daku ke Kampung Laut, bareng Ibu, Mas Tunggal, Mbak Rita, Sekar dan Seno naik Tavera. Sebelumnya daku makan disini tanggal 29 December 2007, bedanya ibu diganti dengan Ely.

Dikunjungan kedua kami memesan, antara lain : Kepiting Lamburi Goreng Malaysia, Sapo Tofu Seafood, Udang Telor Asing...hhmmm terus apalagi ya??? Ingatnya hanya 3 menu tersebut karena daku udah girang duluan melihat ada Kepiting Lamburi Malaysia yang seluruhnya bisa dimakan tanpa takut gigi rontok. Harga perporsi-nya kalau nggak salah...(Harga December 2007) Rp 60.000 ,-/porsi. Menu kepiting lainnya : Kepiting Telur Bakar, Kepiting Telur Lada Hitam, Kepiting Telur Cabe Garam, Kepiting Telur Taoco, Kepiting Saos Singapore....pokoknya banyak banget variasi menu-nya. Ini baru kepiting, belum yang lainnya seperti udang, dan aneka ikan-ikanan, cumi bahkan abalonies aja ada loh.

Venue-nya top banget, ada live music, ada televisi, ada lesehan, ada di meja makan biasa, ada yang di pinggir laut,ada yang seperti di resto indoor – bahkan yang nggak kalah serunya : makan sambil memancing. Tempatnya bersih, walaupun semua serba SEA tetapi nggak tercium amis. Memasuki area resto-nya kita berjalan di atas dermaga yang romantis abis!

Untuk makan disini kalau kalian berempat, setidaknya sediakan uang minimum Rp 300.000 ,-. Rata-rata perporsi harganya diatas @ Rp 50.000 ,-. And snack yang ditawarkan, seperti risoles, kroket dan lainnya yang dijual di stand khusus juga nikmat loh untuk menanti menu utamanya datang.

Catatan dari WWF tentang SEAFOOD Ramah Lingkungan. Hindari : abalonies,ketam kelapa, lumba lumba, duyung, kima raksasa, kerapu, lobster/udang karang, pari manta, napoleon, mola mola, hiu, triton, trochus, telur penyu, penyu, ikan paus, tuna sirip biru.

Hiks...padahal dulu daku suka banget loh makan Sop Sirip Hiu en Lobster. Ayo ikutan berpartisipasi mengembang biakkan hewan laut tersebut supaya kita bebas makan. Hayoooo siapa yang mau bikin empang lumba lumba di rumahnya?????!!!

Monday, October 27, 2008

RM Apung Rawa Jombor Klaten , Jateng




Di suatu desa, beberapa kilometer dari Candi Prambanan dan Candi Boko terdapat satu area wisata kuliner. Tepatnya bernama Rawa Jombor Rumah Makan Apung dan Pemancingan.
Awal October 2008, pas hari pertama yang juga 1 Syawal 1429 H aku menikmati lunch disana bersama keluarga-ku [Daku, Galuh, Pandu, Mbak Yoen, Mas Tirto – kami naik Honda CRV dan Sekar, Seno,Mbak Rita, Mas Tunggal dan Mbak Lien naik Chevrolet Tavera].
Keunikan makan di wilayah Klaten Jawa Tengah ini adalah :
  • Rumah Makan-nya berderet, nggak hanya satu tempat. Jadi kita bebas memilih diantaranya. Suka ada “calo” yang nongkrong dan menawarkan kita.
  • Untuk menuju area makan-nya kita menyeberang naik rakit, dan menarik rakit sendiri. Hihihi,,,,lagi laper-lapernya disuruh narik tambang rakit. Serasa gak seeeh???! Tapi fun kok!
  • Menyediakan makanan air! Maksudnya???? Ditulis sama pemilik tempat makan-nya mereka menyediakan ‘SEAFood’, tetapi waktu daku baca list menu-nya hanya ada ikan Nila, Gurame dan satu lagi aku lupa tetapi yang jelas ikan-ikan tersebut tidak hidup di ‘SEA’. Ikan air tawar, so namanya ‘WATERFood’ kali yaaa??? Lah udang en kepiting aja mereka gak ada, sekalipun udang tambak air tawar atau lobster air tawar. So gimana mereka bisa menyatakan bahwa makanan yang mereka tawarkan adalah SEAFOOD??? Hahaha...mereka pikir semua ikan hidup di laut kaliiii....[Tapi bisa di-check di tempat makan sebelah2nya deh, siapa tahu aja mereka memang menyediakan SEAFOOD]
  • Kita makan barengan dengan ikan – ikan tersebut, so bisa nebar makanan ke dalam empang dibawah kita yang langsung diserbu oleh ikan-ikan lainnya. Waaah ikan makan ikan....seru!

Masak : Steak Noodle


Malam minggu kemarin daku belanja udang di Carefour Cempaka Mas. Udah terbayang buat masak Tom Yam Goong, Steak Udang, Udang Tempura dan Udang Mayonaisse. Makanya beberapa jenis udang daku beli.

Eh tadi waktu mau mempersiapkan bahan-bahan untuk masak....hhuuuaaaa, ternyata banyak bahan yang nggak ada! Mau dibikin Tom Yam kurang asem, jamur, daun jeruk. Mau dibikin steak kurang tepung. Tempura? Tepung tempura-nya gak ada, adanya bumbu friend chicken. Mayonaisse juga gak ada mayonaisse-nya. Hahaha...kesimpulannya sih emang gak ada apa-apa. Dibikin nasi goreng? Cabe-nya aja udah pada keriting semua...hahaha....

Duuuh, untungnya daku gak sempat frustasi dengan mengiris jari. Barangkali kalau di depanku melintas cowok seperti Nabi Yusuf AS dan siap membantu memasak maka daku bersedia dengan sangat untuk mengorbankan jemariku nan lentik ini (deeeuuuu gak segitunya deh ;-p).

Do you know akhirnya aku masak apa?! ....STEAK NOODLE!!! Gileee ajeee, niat ati mau masak udang2an, eh kok jadinya masak STEAK NOODLE. Yah apa boleh buat jika Mr.Prawn (eh Prawn tuh cewek, jadi Miss Prawn alias masih perawan! ;-p) harus menjadi ‘cameo’ di masakan-ku kali ini.

STEAK NOODLE dengan variasi udang! Waktu udang-nya aku rebus dicampur noodle, eh kok udang-nya jadi mengecil. Jelas ajah, secara daku masukin udang jerbung kupas yang emang kecil, bukan Udang Galah atau Lobster....and bukan juga Kalajengking! Tapi mengecil-nya udang ini justru bikin STEAK NOODLE yang daku racik jadi renyah. Final touch pada masakan ini daku serahkan kepada PRT....deeeuuuu masak kok ada istilah ‘final touch’ segala?!

Resep STEAK NOODLE-nya daku rahasia-kan terlebih dahulu karena mau daku kirimkan ke media ;-D Kalau udah dimuat di media barulah daku sharing ke lainnya. Maaf yaaaa.....

Wednesday, October 22, 2008

Korean : Masak di Gang Gang Sullai La Piazza


Satu lagi resto yang bisa dipakai untuk “belajar memasak” [at least bisa dapat feel-nya laah! ;-D]. Namanya Gang Gang Sullai. Menyajikan masakan ala Korea. Bisa belajar masak makanan korea dong?? Bukannya masak, tapi menceburkan daging ke wajan hingga jadi makanan Korea ;-p hihihi...
Kemarin, 20 October 2008 Anna nganter ibu arisan di Gang Gang Sullai yang di La Piazza Kelapa Gading (heaven of food in Indonesia). Alhamdulillah, pasti daku bisa menyantap ‘all you can eat’ dengan gratis alias dibayarin ibu. Tarif yang dipasang adalah Rp 55.000 ++/person atau kalau nambah Ebi Furai Rp 75.000 ++/person. Additional : Vegetable Rp 20.000 ,- and Beef import....hhhmmm nambahnya lebih dari Rp 40 ribu-an gituh. Aku lupa tepatnya berapa.
Bayangan menikmati Bulkoki, makanan favorit-ku selama aku di Auckland luntur saat melihat potongan-potongan beef yang disodorkan untuk kami masak di wajan. Iiih, jadi kangen sama Bulkoki yang dijual di Queen Street deh. Secara yang di Queen Street emang diracik dan dimasak oleh orang Korea asli. Sedangkan yang di Gang Gang Sullai...hehehe...masakan sendiri dooong, tetapi bumbunya diracik oleh pihak resto-nya. Nih resto khan memiliki beberapa cabang ....franchaise gitu deh.
Harga diatas belum termasuk harga minuman yaaa....
“Ritual” bersantap di Gang Gang Sullai :
  • Waiters/Waitress menanyakan minuman yang dipesan.
  • Dihidangkan salad di tempat yang imut. Salat terdiri dari (antara lain) : wortel, selada, kol yang dipotong tipis-tipis dan diberi maiyones oranye (hhhmmm...seperti Thousand Island gituh, tapi yang satu-nya lagi! Mayo emang khusus untuk salad.)
  • Miso Soup yang tofu-nya cuma secuplik ;-D (Emang gitu “gaya” Miso Soup, banyakan airnya.)
  • Daging-daging mentah yang telah dilumuri bumbu disuguhkan, yakni : beef, chicken, calamary ditambah bihun (yang ini bisa langsung dilahap tanpa kami repot memasaknya terlebih dahulu).
  • Sreeeng....Sreeeng...Pletak!...Sreeeng......[Mulai deh kita masak! Oh iya sebelumnya minta nyala’in dulu kompor-nya.]
  • Makaaaan deeeh sampai habis. Aku paling banyak masak dan makan Chicken-nya, karena ibu yang masak-nya satu kompor sama aku nggak suka Chicken, sukanya cumi. Makan ‘diselingi’ minum Ocha, teh khas Jepang yang dingin.
  • Setelah makanan habis. Kami dihidangkan es krim.....
Selesai deeehhh.....en bulan depan aku diajak ikutan lagi. Belum dipastikan tempat-nya. Gak apa-apa deh gabung sama ibu-ibu yang jarang umur-nya bisa 3 kali lipat dibandingkan aku...hehehe...tambah menikmati hidup aku! At least sekarang ada jaminan dalam sebulan makan di restoran bagus secara gratis, karena arisan ibu-ibu ini keliling resto terus ;-D

Tuesday, October 14, 2008

Breakfast @ Flamboyan Cafe, Grand Candi Hotel Semarang (*5)


Mendapat kesempatan breakfast di Grand Candi Hotel Semarang selama 2 hari pada perjalanan Syawal. 5 – 6 October 2008 sebagai guest di Deluxe Room dengan tarif peak season. Tentu saja Anna langsung melahap semua makanan yang tersedia.

Jenis makanannya standard American Breakfast (buffet). Ternyata Nasi Goreng Ayam yang disajikan pagi itu terasa pas dilidah. Sekilas kesannya pedas, tapi Anna pikir kecil kemungkinan makanan pedas tersaji di hotel berbintang. Bisa teriak - teriak,”Fire...Fire...Fire....!” para tamu mancanegaranya.

Jika John Robert Power mengetahui cara breakfast-ku pagi ini pastilah dia akan menahan tangis. Bubur ayam – Nasi Goreng – Mie Goreng – Wedges Patatos, Ayam Goreng -Tahu Tumis – Telor Rebus – Scramble Egg - Pancake Wafle Coklat plus Kacang Keju – Ikan balur Tepung...semua Anna lahap dalam sekejap diiringi fresh milk and orange juice. Bye Bye table manner. *Sambil nyanyi,”Setelah sebulan lamanya kita berpuasa.....lalalalala...”

Hari kedua breakfast menu tidak terlalu banyak berubah, tetapi Ayam Goreng kali ini dilumuri sambal merah dan Wedges Patato modelnya seperti nugget. Kali ini Anna menambah cake sebagai makanan penutup , cake coklat yang rasanya mantap banget seperti tiramisu (sepertinya yang bikin mantap karena dikasih rum deh...hihihi...halal ah! Yakin aja!* Kali ini ogah ambil scramble egg lantaran jejeran sama bacon yang jelas haram hukumnya!). Hari ini dalam list yang tercantum di meja buffet terdapat tulisan ‘Dim Sum’. Anna sudah pasang ancang – ancang siap menyerbu, tetapi ternyata hanya ada bakpau aja.

Secara keseluruhan makanan yang tersaji sudah baik, walaupun menu-nya masih lebih ramai dibandingkan hotel berbintang 4 yang berada di Semarang juga.

Eva Coffee House - Jawa Tengah


Ini loh tempat tongkrongan para leluhurku! Yang pasti sejak puluhan tahun yang lalu kami selalu mampir ke Eva Coffe House yang terletak diantara Magelang – Semarang, tepatnya di Ambarawa, dekat rumah Om-nya Papie-ku (ribet gak tuh silsilahnya? ;-p)
Tanggal 4 October lalu dalam perjalanan Jogjakarta ke Semarang, kami mampir di tempat transit full kenangan dengan almarhum Papie dan Pak De. Yup, saat Papie masih ada kami memang selalu mampir ke Eva Coffee House ini. Kalau nggak salah aku tuh dulu selalu memesan Juice Alpukat deh, tetapi kok sekarang nggak tersedia ya? Apa aku memesan Juice Alpukat-nya di tempat lain? hihihi...lupa bo’, karena terlalu banyaknya tempat makan yang kami jelajahi di Pulau Jawa ini.
Malam itu aku pesan ‘Es Coklat’ yang dibuat dari coklat bubuk, bukan coklat susu kental. Kemudian menghabiskan Soup Asparagus pesanan nyokap. Asyyyiiiikkk....nyokap nggak habis karena kebanyakan merica-nya, jadi kata nyokap tenggorokan jadi nggak enak. Kalau daku mah hajar habis aja...mau kebanyakan merica or kebanyakan porsi sih nggak masalah bagiku ;-D
Makanan khas-nya bisa dilihat di menu tuh : Gudeg Manggar yang terbuat dari Bunga Kelapa en Sop Buntut-nya.

Thursday, October 9, 2008

Sate Ambal Kebumen Jawa Tengah

Sate Ambal Kebumen merupakan makanan khas dari salah satu kecamatan di Kebumen, Ambal.Sesuai-lah dengan namanya. Yang menjadi ciri khas adalah bumbunya terbuat dari kedele, bukan keledai....eh salah maksudnya bukan dari kacang ;-p
Ini merupakan makanan favorit keluargaku sejak aku kecil. Dahulu hanya ada 3 tukang sate yang berjualan di Ambal, tetapi tgl 2 October 2008 aku datang kesana...ternyata oh ternyata 'Sate Ambal' sudah merupakan industri wisata kuliner disana! Berderet mobil mewah terparkir di Jln Raya Daendels Ambal, padahal dahulu kalau keluarga-ku datang ke salah satu rumah penjual sate-nya dapat dipastikan kita ikut - ikutan ngejar - ngejar ayam yang mau di potong dan akan kita makan...hahaha...so canda'an "Jangan2 ayamnya masih dikejar!" kalau kita sedang memesan makanan ayam dan nunggunya kelamaan benar - benar berlaku di Ambal ketika aku masih kecil. Fabulous experience! ;-)
Sedangkan kini mantan Presiden RI, Ibu Hj.Megawati Soekarnopoetri saja memuji kelezatan sate ini. Pasti Ibu Mega waktu makan Sate Ambal nggak ikutan ngejar2 ayamnya....wah rugi loh, Bu...pernah jadi presiden tapi gak pernah ngejar ayam untuk dijadi'in sate ;-D Pasti Ibu Mega dikasih info kelezatan sate tersebut dari Ibu Rustriningsih, mantan Bupati Kebumen yang sekarang menjabat Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Di keluarga-ku memasak Sate Ambal Kebumen merupakan aktifitas yang sering kami lakukan. Biasanya Mas Tunggal yang meracik bumbunya. Pada dasarnya resep masakan yang paling TOP adalah "perasaan", so takaran juga sebaiknya pakai feeling. Saat resep tersebut harus dikonkrit-kan oleh orang lain, sulit menandingi kelezatan masakan yang diolah dengan "perasaan" - makanya waktu resep tersebut aku tulis dan dimuat di Majalah Lisa - Agustus 2006, aku rasa rasanya kurang terasa mantap. Apalagi ternyata memotong ayamnya terlalu besar ukurannya. Keunikan sate Ambal lagi : potongannya tipis2 dan kecil2 saja agar bumbunya menyerap bersama "perasaan" ;-D
Disajikan dengan ketupat walaupun bukan dalam suasana lebaran.
Kalau ingin berkunjung ke Ambal-nya langsung lebih mantap lagi tuh, sekalian ngadem di Kolam Renang 'Tirto Adem" milik kakak-ku yang terbuka untuk umum.

Resep Sate Ambal Kebumen-ku juga pernah dimuat di web-nya Radio Female. Sebagai pemenang kuis berhadiah daku mendapat voucher dinner di salah satu resto di Le Meridien Hotel (*4) Jakarta.

I Love Cooking [Fiksi Kuliner Anak]


Buku 'I Love Cooking' merupakan karya Sekar Nakula, keponakanku. Hingga setahun penerbitannya, Semptember 2008, buku ini menjadi salah satu buku 'Best Seller' dari Serie Kecil Kecil Punya Karya. Recommended banget untuk anak - anak SD/SMP apalagi untuk yang orang tua/tante - om atau kakak-nya gemar dengan dunia kuliner.
Pemasangan label "Fiksi Kuliner Anak" merupakan usulan dari aku karena ceritanya sangat kental dengan dunia makanan plus masak-memasak.
Wajib dibeli bagi yang mengaku senang dengan dunia yang berhubungan dengan dapur. Buku ini wajib dihadiahkan kepada junior (anak,adik,keponakan atau kerabat lainnya) bagi yang mengaku sayang ke mereka agar tumbuh kecintaan pada dunia kuliner ;-)